Anak muda perlu dilibatkan dalam memilih, memilah dan mengolah sampah 

Elshinta.com - Keterlibatan anak muda dalam memilah, memilih dan mengolah sampah menjadi yang sangat penting dalam membantu isu perubahan iklim.

“Kami ingin memunculkan aktivisme lingkungan apalagi ditengah gentingnya isu lingkungan,” kata Founder dan Director of  iLitterless (organisasi yang memberikan pembelajaran memilah sampah ), Ence Adinda seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Kamis (24/3).

Tentu saja, kata Ence, untuk melakukan gerakan 3 R (reuse, reduce, dan recycle) saat ini tidaklah mudah.

"Karena itu, kita menyasar ke sejumlah cafe yang kebanyakan menjadi tempat anak muda dan efeknya sangat luar biasa utamanya dari pemilik cafe yang sadar akan gerakan pemilahan sampah yang dihasilkan oleh cafe,” ujarnya.

Data dari APKRINDO terdapat kurang lebih 3000 kafe dan resto di Kota Malang. “Dari 12 kafe di Kota Malang berinisiatif menjalankan program kampanye pilah sampah dan layanan pengelolaan sampah anorganik kafe. Seperti limbah kotak susu (UBC), kaleng, kardus, serta botol kaca dan plastik.

"Tercatat sejak Juni 202 hingga Februari 2022, iLitterless telah berhasil mengumpulkan 1.5 ton timbunan sampah dari kafe d individu yang menyetorkan sampah secara mandiri,“ jelasnya.

Sementara itu Owner Vosco Coffe, Henry Suryo Leksono mengapresiasi gerakan pilah sampah yang diterapkan di cafe. “Selama ini kita hanya melihat sampah cafe diangkut menjadi satu dan dengan gerakan pilah sampah ini akan menjadi sebuah gerakan moral utamanya bagi anak muda,” jelasnya.

Buddie Heriyanto, Plt. Kepala UPT Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mengungkapkan upaya memilih dan memilah menjadi sangat penting apalagi dengan jumlah sampah Kota Malang yang tiap hari mencapai 6 ribu ton.

“Tentu saja upaya memilah dan mengolah sampah akan membawa dampak positif seperti di Singapura semuanya bisa berjalan dan berimbas pada perekonomian,” jelasnya.